Judul : Tuhan Jangan Pisahkan Kami
Jenis Buku : Novel Fiksi
Penulis : Damien Dematra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : Februari, 2010
Halaman : 238 halaman
Harga Buku : Rp. 35.000,00
Penulis : Damien Dematra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : Februari, 2010
Halaman : 238 halaman
Harga Buku : Rp. 35.000,00
Synpsis
Hidup
di dunia memang tidak selamanya akan terisi dengan kebahagiaan,
adakalanya hidup harus dilalui dengan berbagai cobaan, ujian, hilangnya
harapan, dan cintaa yang hampa. Gambaran hidup itulah yang dialami oleh
Prasasti Alanis dalam novel “Tuhan Jangan Pisahkan Kami.” Novel karya Damien Dematra ini menceritakan seorang gadis yang cantik, namun hidupnya penuh dengan berbagai cobaan dan ujian.
Cobaan yang diterima Prasasti sebenarnya dimulai sejak kecil, ia harus
menjalani hidup dalam sebuah keluarga yang tidak lengkap, tanpa seorang
ayah. Keadaan itu sering membuat Prasasti bertanya mengenai keberdaan
ayahnya kepada sang Ibu, Karina maharani. Namun, Karina tidak pernah
benar-benar mengatakannya dengan jelas. Setelah beranjak besar, Prasasti
tetap saja hidup bersama seorang Ibu yang kerjanya hanya sebagai
pendamping pria-pria kaya dan pecandu obat-obatan. Prasasti sangat
sayang kepada Ibunya, ia mencoba menguatkan Ibunya untuk berhenti
mengonsumsi obat-obatan demi kehidupan yang lebih baik. Namun, semua
usaha yang telah dilakukan Prasasti hanya sia-sia. Hingga akhirnya pada
kondisi yang berat, Karina meninggal dunia.
Disini cobaan kembali diterima Prasasti. Prasasti harus menjalani hidup
sendirian. Dengan begitu, ia harus bekerja keras untuk menghidupi
dirinya sendiri. Prasasti akhirnya bekerja sebagai penyobek karcis pada
pintu masuk planetarium-sebuah tempat untuk melihat gugusan bintang dan
benda-benda alam semesta. Selain itu juga, pada tempat yang sama ia
mengambil double job, sebagai penjaga bioskop.
Di tempat Prasasti bekerja itulah, ia kenal Salman, seorang cowok yang
menaruh perasaan sayang pada Prasasti. Kecintaan Salman pada Prasasti,
membuatanya rela mengorbankan segalanya, asalakan Prasasti senang dan
kebutuhan Prasasti dapat terpenuhi. Tempat kost yang berdampingan,
bekerja berbarengan, membuat keduanya sering terlihat bersama, layaknya
pacaran. Namun sebenarnya tidak. Salman masih sulit untuk membuka hati
Prasasti, meskipun Salman telah memohon.
Karena harus menghidupi dirinya sendiri dan tidak ingin bergantung pada
orang lain, membuat Prasasti harus bekerja keras untuk mendapatkan
uang. Meskipun tubuhnya memberontak dan meneriakkan rasa sakit. Ini
dibuktikannya dengan menerima tawaran untuk menjadi model lukis pada
sebuah kelas melukis. Nasihat Salman untuk menyuruhnya istirahat setelah
sehari sebelumnya pingsan, tidak didengarkannya. Pada kelas melukis
itulah ia bertemu sosok pemuda tampan, Zahir Amara. Perjumpaan mereka
dalam kelas melukis terus berlanjut hingga diluar kelas. Saat itu pula,
Zahir merasa Prasasti adalah cewek yang selama ini diinginkannya. Zahir
tidak butuh waktu lama untuk mencuri hati Prasasti. Berbeda dengan
Salman, yang butuh pengorbanan dan waktu yang cukup lama, namun tidak
berhasil membuka hati Prasasti. Tidak heran, jika Salman menyimpan rasa
cemburu dan berusaha menjauhkan Zahir dengan kehidupanPrasasti.
Zahir merasa hubungannya dengan Prasasti bisa memberikannya kebahagiaan
yang selama ini ia cari, setelah sekian lama ia tidak mendapatkan dalam
keluarganya. Namun, yang terjadi pada prasasti malah sebaliknya.
Kesehatan Prasasti menurun, tubuhnya memerah, rambutnya semakin hari
kian tipis karena rontok dan kecantikanya juga perlahan terkikis.
Prasasti ingin berteriak melihat kondisi tubuhnya. Akhirnya Prasasti pun
di bawa ke rumah sakit oleh Salman setelah ditemukan dalam keadaan
pingsan dalam kamar kosnya.
Disini Prasasti kembali menerima ujian berat, setelah Dokter yang
bertugas mendiagnosanya terserang penyakit yang dinamakan lupus. Sejak
saat itu, Prasasti merasa hidup di dunia asing. Karena harapannya untuk
sembuh dan hidup normal sudah tidak mungkin. Yang ia tunggu hanya satu,
kematian.Tidak cukup sampai disitu cobaan yang diterima Prasasti,
setelah Salman memberikannya sebuah cincin dan mengajaknya untuk
menikah, Salman mengalami kecelakaan dan harus meninggalkan Prasasti
untuk selamanya.
Dalam keadaan terbaring di rumah sakit, Zahir muncul kembali dan
menawarkan sebuah harapan baru pada Prasasti. Mengajaknya menikah dan
Prasasti menyetujui. Namun, rintangan datang dari orang tua Zahir,
Pramana dan Aryanti. ketika mereka mengetahui bahwa Prasasti mengidap
penyakit lupus. Karena orang tua Zahir tidak setuju, keluarganya
menuntut Zahir untuk menikah bersama gadis kaya pilihan orang tuanya.
Disitulah kekuatan dan kebesaran cinta antara Zahir dan Prasasti di uji.
Pada suatu malam zahir diundang oleh ayahnya pramana untuk mrnghadiri
pesta khusus orang-orang tertentu saja. Zahir ditantang oleh ayahnya
untuk memperkenalkan prasasti dan zahir pun membawa prasasti ke pesta
itu. disana prasasti bertemu dengan aditya arjuna laki-laki yang pernah
dekat dengan ibunya. Pramana memperhatikan aditya yang melirik
seseorang di belakangnya, mata pramana yang tajam menghujam kearah
prasastidan darahnya terasa beku. Untuk pertama kalinya ia melihat gadis
itu di depannya. Jantung prasasti berdetak kencang, pramana mengenali
kalung yang dipakai oleh prasasti karena kalung itu adalah hadiah untuk
istrinya.
Ternyata prasasti adalah anak kandung pramana, cobaan apa lagi yang
harus di hadapi oleh prasasti setelah mengetahui bahwa zahir adalah
saudaranya. Tiba- tiba kondisi prasasti memburuk, penyakitnya semakin
parah selain lupus prasasti juga terkena penyakit kanker otak. Semua
orang sangat menantikan hasil operasi prasasti namun tuhan berkehendak
lain setelah jantung prasasti sempat berhenti sejenak, keajaiban datang
dan operasinya berjalan dengan lancar. Kabar gembira pun datang dari
aditya bahwa sebenarnya zahir adalah anak kandung aditya. setelah
beberapa bulan kemudian, keadaan prasasti pulih kembali dan prasasti pun
bahagia dengan keluarga barunya.
Kelemahan Novel
· Kertas yang digunakan kurang menarik.
Kelebihan Novel
· Cover (sampul) novel sangat menarik.
· Harga novel terjangkau.
· Menceritakan kisah nyata.
· Isi novel sangat menyentuh perasaan.
· Perwatakan tokoh mudah dimengerti.
· Menceritakan kehidupan para remaja sekarang.
Pesan
“ Novel Tuhan jangan pisahkan kami adalah
novel yang terinspirasi dari kisah nyata perjuangan tokohnya dalam
menerima cobaan dan menolak dilemahkan oleh penyakit. Novel ini dapat
menjadi inspirasi dan motivasi yang berharga bagi para pembaca, Novel
ini juga cocok untuk semua kalangan remaja dan terutama untuk mereka
yang putus asa akan penyakit yang dideritanya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar